“Udah lama kita gak ketemu ya?” tanya Kristof untuk memulai pembicaraan.
“Iya, sejak kejadian dulu kita gak pernah ketemu lagi. Oh iya, gimana dengan kereta barumu yang aku berikan? Apakah kamu suka?, tanya Ana yang merasa sedikit bersalah karena telah merusakan kereta Kristof demi menyelamatkan kakaknya. Kristof menjawab dengan sedikit menggerutu, “Iya sih kereta yang kamu beri lebih bagus dari kereta ku yang dulu, tapi tetap saja masih hebat kereta yang udah tua. Walaupun kereta ku itu udah tua tapi kereta itulah yang menemaniku kemana pun aku mau”.
“Kok kamu malah bicara panjang lebar gak jelas.” Sahut Ana dengan nada yang sedikit kesal. Lalu, Ana berdiri hendak meninggalkan pembicaraan dengan Kristof.
“Ana, tunggu! Sebenarnya kedatanganku ke istana ini aku melamarmu sebagai pendamping hidupku”, Kristof bicara denga nada yang romantis sambil jongkok di hadapan Ana dan memegang tangannya.Ia sangat berharap Ana akan menerimanya. Ana merasa terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Kristof, lalu Ana menjawab “Iya, aku mau jadi pendamping hidupmu. Aku percaya kamu akan menyayangiku dan setia padaku. Karena kau sudah yakin padamu sejak pertama kali kita bertemu. Kristof yang mendengar jawaban dari Ana langsung merasa sangat bahagia, “Baiklah, kalo begitu aku kan bicara pada kakakmu dan kita akan segera melangsungkan pernikahan.
Mereka berdua meninggalkan taman dan kembali menuju ke ruang makan di istana. Sesampai di ruang makan, sudah ada Elsa yang sudah menanti mereka berdua untuk makan siang bersama. Di meja makan sudah tersedia berbagai hidangan makanan yang disukai oleh Ana dan Elsa. Kristof juga merasa senang bisa makan makanan istana yang belum pernah ia makan sebelumnya. Setelah selesai makan Kristof hendak membicarakan niatnya untuk menikahi Ana kepada Elsa. Dengann nada sedikit canggung Kristof mulai bicara pada Elsa, “ Tuan putri saya ingin mengatakan apa maksud kedatanganku ke istana ini. Sebenarnya saya ke sini umtuk melampar adik dari tuan putri yaitu Putri Ana”, dengan berani Krisrof mengatakan hal tersebu pada Elsa. Sebenarnya Elsa sudah tahu bahwa Kristof menyukai Ana sejak dulu, “Baik, aku akan merestui pernikahanmu dengan adikku. Aku percaya padamu karena kamu dulu pernah menyelamatkan nyawa adikku. Unrtuk itu, aku akan menyerahkan adikku padamu dan kamu harus menjaganya”, jelas Elsa. Senyum bahagia terpancar dari wajah Ana dan Kristof yang mendengar persetujuan dari Elsa.
Pesta pernikahan pun berlangsung meriah di istana, banyak para tamu bangsawan dan rakyat yang datang. Salah satu tamunya adalah sahabat dari Kristof yaitu Sasuke. Dari kejauhan Kristof yang telah melihat Sasuke langsung melambaikan tangannya, “Hai Sasuke. Aku senang kamu bisa hadir di pesta pernikahanku. Oh iya, gimana kabarmu setelah sekian lama tinggal di Jepang?” “Iya dong, aku pasti datang ke pernikahan sahabatku yang paling keren ini.” Sasuke sambil memeluk Kristof. Elsa yang melihat kehadiran Sasuke datang meghampiri dan menanyakan pada Kristof siapakah lelaki itu, “Hai, ini siapa?” sambil memandang Kristof. Sasuke langsung mengulurkan tangannya pada Elsa, “Hai perkenalkan, aku Sasuke teman dari Kristof “. Elsa menjabat uluran tangan dari Sasuke, “Aku Elsa, kakak dari Ana.” Sasuke terus saja memandangi Elsa dan berkata, “Ternyata kakaknya juga tidak kalah cantik dengan adiknya”. Elsa yang mendengar sanjungan dari Sasuke merasa tersipu malu.
Setelah pesta pernikahan berakhir, Kristof tinggal di istana. Selama di istana Kristof ikut dalam mengatur dan mengawasi kekuasaan raja. Suatu hari Sasuke datang ke istana hendak melamar putri Elsa. Dan lamaran diterima oleh Elsa dan langsung diadakan pesta pernikahan yang meriah sama seperti pesta pernikahan Ana waktu itu. Setelah menjadi istri dari Sasuke, Elsa ikut pindah ke rumah Sasuke di Jepang. Kekuasaan di istana diserahkan pada Ana dan Kristof. Sebelum meninggalkan istana Elsa sempat berpesan dengan Kristof, “Kristof aku akan meninggalkan istana ini, aku mohon kamu jaga istana ini dan juga adikku Ana” sambil memegang pundak Kristof. Lalu Elsa bersama Sasuke pergi meninggalkan istana untuk selamanya.
Pada saat kerajaan di pimpin oleh Kristof , dapat berjalan dengan lancar dan damai. Pada suatu hari Kristof yang mengetahui bahwa Ana hamil, ia merasa sangat senang. Kristof mendekat sambil memegang perut Ana dan berkata, “Kau akan menjadi penerus untuk memimpin kerajaan ini”. Hingga pada suatu hari, Kristof harus meninggalkan istana untuk melaksakan tugasnya di luar kota beberapa hari. Padahal Ana sedang hamil besar dan hendak melahirkan. Ketika Ana sedang bersantai di kamarnya, ia merasa ada sesuatu yang terjadi pada perutnya. “Tolong! Olaf...Olaf... kemarilah tolong aku! Rasanya aku akan melahirkan tolong panggilkan sesorang dokter atau tabib”, Ana berbicara dengan nada lemah karena ia merasa kesakitan. Lalu Olaf menyuruh Stev untuk mencarikan seorang dokter terdekat. Ketika Stev dalam perjalanan bertemu dengan Opah. Opah adalah seseorang yang sangat membenci Kristof sebagai raja di istana. Stev berjalan mendekati Opah, “Maaf saya mau tanya, apakah Opah bisa membantu dalam proses persalinan istri raja di istana?. Opah langsung memikirkan sesuatau, ia akan membantu dengan alasan ia juga ingin berbuat tidak baik pada keturunan dari Kristof. “Baik, saya bisa membantu permaisuri raja”, ucap Opah yang sebenarnya ingin berbuat licik. Stev pun mengajak Opah untuk segera menuju ke istana.
Sesampainya di istana Stev langsung mengantarkan Opah ke kamar sang permaisuri raja. Sebelum Opah membantu proses persalinan, ia berpesan pada semuanya untuk tidak berada di dalam kamar kecuali Opah. Lalu Stev dan Olaf mematuhinya dan menunggu di luar kamar. Karena Opah sudah berinisiatif untuk membuang keturunan dari raja. Proses persalinan berjalan dengan lancar, tapi Ana setelah melahirka sempat tak sadarkan diri. Ketika itu dimanfaatkan Opah untuk membawa bayi tersebut kabur dari kamar untuk di buang ke sebuah lautan nan luas. Lalu Opah kembali lagi ke istana untuk memberitahukan bahwa bayi dari Ana meninggal. Ana yang mendengar pernyataan itu merasa tidak percaya, “Tidak mungkin! Anakku pasti belum meniggal, kamu pasti berbohong”. Olaf dan Stev mencoba untuk menjelaskan pada Ana bahwa hal itu benar. Tak lama kemudian Kristof datang dan langsung menghampiri Ana di kamarnya yang terlihat sedag menangis. “Sebenarnya apa yang terjadi, kenapa istriku sampai menangis seperti ini?” tanya Kristof yang merasa cemas. Stev mencoba untu menjelaskan pada Kristof, “Tuan, anak tuan yang baru dilahirkan ternyata sudah meninggal” ucap Saleh. Mendengar hal itu sontak saja membuat Kristof kaget dan merasa sangat terpukul.
Disisi lain, bayi yang dihanyutka ke laut oleh Opah itu ditemukan oleh seorang janda yaitu Dora. Bayi itu langsung digendong dan dibawa pulang ke rumahnya. Dora akan merawat bayi itu dan memberi nama pada bayi itu dengan nama Spongebob. Kini Dora hidupnya terasa tidak sepi lagi karena sudah ada Spongebob yang menemani hari-harinya. Setelah sekian lama, Spongebob menjadi seorang lelaki yang gagah dan berani. Setiap malam Spongebob harus membantu Dora untuk berlayar mencari ikan di tengah laut. Dan rumah Spongebob berada di tepi pantai. Sehingga kebanyakan para tetangga Spongebob juga bermatapencaharian sebagai nelayan.
Suatu hari Spongebob berlayar ke kota untuk menjual ikan hasil tangkapannya. Ketika di pasar ia bertemu dengan Kristof yang sedang memantau keadaan di masyarakat. Ia tidak tahu kalau Kristof adalah ayahnya. Spongebob menawarkan ikannya pada Kristof dan Kristof pun tertarik untuk membelinya. Dalam hati Kristof seperti ada ikatan batin antara anak dengan ayah, “Jika saja anak ku masih hidup pasti usianya sama seperti anak ini”, batin Kristof. “Nak kamu berasal dari mana?” tanya Kristof. “Saya dari desa di tepi pantai Kampung Laut, Tuan.” ucap Spongebob. “Siapa namamu?” Kristof bertanya lagi. “Nama saya Spongebob” jawabnya singkat. Sebenarnya Kristof ingin sekali mengajak Spongebob ke istana, “Apakah kamu mau main ke istana sebentar?” ajak Sang Tuan. “Iya Tuan, dengan senang hati” Kristof merasa sangat bahagia dengan ajakan Kristof.
Di istana Ana melihat suaminya yang datang dengan seseorang. “Suamiku, siapakah dia?” tanya Ana dengan heran. “Kenalkan dia adalah Spongebob anak yang jualan ikan di pasar”, penjelasan dari Kristof yang cukup jelas. Ana merasa bahwa Spongebob adalah anaknya, karena di dahi kanan Spongebob terdapat tahi lalat. Dulu setelah melahirkan Ana sempat melihat anaknya, walaupun itu tidak begitu jelas. Tapi Ana sangat yakin kalau Spongebob itu anaknya yang dibuang oleh Opah. Karena Ana sudah tahu kalau Opah tidak suka dengan Kristof. “Nak, apakah kamu dulu ditemuka di tepi pantai?” tanya Ana yang sedikit aneh. “Iya. Tapi anda kok bisa tahu hal itu?” tanya Spongebob yang merasa bingung. Ana langsung mendekati Spongbob dan berkata, “Berarti ini benar kamu adalah anak ku yang dulu dibuang oleh Opah” Ana sambil menangis bahagia. “Jika itu benar, maka kamu harus tinggal di istana bersama kami”, pinta Kristof. “Baik, saya mau. Tapi bagaimana dengan Bu Dora yang sudah merawatku dari kecil?”, ucap Spongebob. “ Kamu tenang saja!. Nanti Dora akan tinggal juga di istana bersama kita, nanti saya akan menyuruh Stev untuk menjemput Dora”, jelas dari Kristof.
Akhirnya Kristof dan Ana dapat menemukan anaknya yaitu Spongebob dan mereka hidup bahagia di istana. Tahta kerajaan pun diberikan pada Spongebob. Kristof berpesan pada Spongebob, “Kini aku serahkan mahkotaku padamu dan kamu harus dapat menjaga serta mempertanggung jawabkan semua urusan kerajaan”, ucap Kristof sambil memberikan mahkota di kepala Spongebob. “Baik. Saya akan memenuhi kewajiban sebagai seorang raja”, jawab Spongebob dengan tegas. Ketika Spongebob keadaan di kerajaan semakin baik dan makmur.
Creator : Ikhda Mar'atul Khusna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar